Senin, 18 Mei 2015

SUPERVISI PENDIDIKAN

Supervisi Pendidikan

A. Pengertian Supervisi Pendidikan
1. Pengertian supervisi Menurut Beberapa hal :
Arti Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( semantik).
Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan orang yang berposisi diatas, pimpinan terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
Secara sematik, Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Secara Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris Supervision artinya pengawasan di bidang pendidikan.
Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
2. Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :
a. Good Carter,
Memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran. God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar,
b. Boardman.
Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern. Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern.
Seorang Supervisor apakah dia kepala sekolah, pemilik sekolah atau pengawas dalam melaksanakan supervisi hendaknya berlandaskan pada prinsip-prinsip supervisi. Adapun prinsip-prinsip yang perlu diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Ilmiah (scientific) berarti :
a. Sistematis, berarti dilaksanakan secara teratur ,berencana dan berkelanjutan.
b. Objektif, artinya data yang didapat berdasarkan hasil observasi nyata. Kegiatan-kegiatan perbaikan atau pengembangan berdasarkan hasil kajian kebutuhan-kebutuhan guru atau kekurangan-kekurangan guru, bukan berdasarkan tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberikan inforasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.
2. Demokratis, artinya menjunjung tinggi azas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.
3. Kooperatif, maksudnya kerjasama seluruh staf dalam kegiatan pengumpulan data, analisa data serta perbaikan serta pengembangan proses belajar mengajar hendaknya dilakukan dengan cara kerjasama seluruh staf sekolah.
4. Konstruktif dan kreatif. Membina inisiatif guru dan mendorong guru untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan bebas mengembangkan potensi-potensinya. Supervisor perlu menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip tersebut diatas.
B. Fungsi Supervisi Pendidikan
Dalam pelaksanaannya, supervisor pendidikan perlu memahami fungsi-fungsi supervisi yang merupakan tugas pokok sebagai supervisor pendidikan. Fungsi-fungsi utama supervisi pendidikan adalah sebagai berikut.
1) Menyelenggarakan inspeksi
Inspeksi tersebut dimaksudkan sebagai usaha mensurvei seluruh sistem pendidikan yang ada guna menemukan masalah-masalah , kekurangan, baik pada guru, murid, perlengkapan, kurikulum, tujuan pendidikan, metode mengajar, maupun perangkat lain di sekitar keadaan proses belajar mengajar.
2) Penelitian Hasil Inspeksi berupa Data
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melaksanakan supervisi sekurang-kurangnya adalah :
Menemukan masalah yang ada pada situasi belajar mengajar
Mencoba mencari pemecahan yang diperkirakan efektif
Menyusun program perbaikan
Mencoba cara baru, dan
Merumuskan pola perbaikan yang ada standar untuk pemakaian yang lebih luas.
3) Penilaian
Kegiatan penilaian berupa usaha untuk mengetahui segala fakta yang mempengaruhi kelangsungan persiapan, penyelenggaraan, dan hasil pengajaran.
4) Latihan
Pelatihan ini, dapat berupa lokakarya, seminar, demonstrasi mengajar, simulasi, observasi, saling mengunjungi atau cara lain yang dipandang efektif.
5) Pembinaan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menstimulasi, mengarahkan, memberi semangat agar guru-guru mau menerapkan cara-cara baru yang diperkenalkan sebagai hasil penemuan penelitian, termasuk dalam hal ini membantu guru-guru memecahkan masalah dan kesulitan dalam menggunakan cara-cara baru.
C. Tujuan Supervisi Pendidikan
Adapun tujuantujuan itu adalah :
1) Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya dan peranan sekolah mencapai tujuan tsb.
2) Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang efektif.
3) Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan diagnosis secara kritis terhadap aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan belajar mengajar, serta menolong mereka merencanakan perbaikan-perbaikan.
4) Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru-guru serta warga sekolah lainnya terhadap tata kerja yang demokratis dan kooperatif , serta memperbesar kesediaan untuk tolong-menolong.
5) Memperbesar ambis guru-guru untuk meningkatkan mutu layanannya secara maksimal dalam bidang profesinya(keahlian) meningkatkan achievement motive.
6) Membantu pimpinan sekolah untuk mempopulerkan sekolah pada masyarakat dalam mengembangkan program-program pendidikan.
7) Membantu kepala sekolah dan guru-guru untuk dapat mengevaluasi aktivitasnya dalam konteks tujuan-tujuan aktivitas perkembangan peserta didik, dan
Mengembangkan esprit de corps, guru-guru yaitu adanya rasa kesatuan dan persatuan(kolegialitas) antar guru-guru.
D. Manfaat Supervisi Pendidikan
a. Membangkitkan dan mendorong semangat guru dan pegawai administrasi sekolah lainnya untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya.
b. Agar guru serta pegawai administrasi lainnya berusaha melengkapi kekurangan-kekurangannya dalam penyelenggaraan pendidikan termasuk bermacam-macam media intruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar mengajar yang baik.
c. Bersama-sama berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode baru dalam kemajuan proses belajar mengajar yang baik.
d. Membina kerja sama yang harmonis antara guru, murid dan pegawai sekolah, misalnya dengan mengadakan seminar, workshop, inservice ataupun training.
E. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Beberapa teknik supervisi yang dapat digunakan supervisor pendidikan antara lain :
a) Kunjungan kelas secara berencana untuk dapat memperoleh gambaran tentang kegiatan belajar mengajar di kelas.
b) Pertemuan pribadi antar supervisor dengan guru untuk membicarakan masalah-masalah khusus yang dihadapi guru.
c) Rapat antara supervisor dengan para guru di sekolah, biasanya untuk membicarakan masalah-masalah umum yang menyangkut perbaikan dan atau peningkatan mutu pendidikan.
d) Kunjungan antar kelas atau antar sekolah merupakan suatu kegiatan yang terutama untuk saling menukarkan pengalaman sesama guru atau kepala sekolah tentang usaha-usaha perbaikan dalam proses belajar mengajar.
e) Pertemuan-pertemuan di kelompok kerja pemilik, kelompok kerja kepala sekolah serta pertemuan kelompok kerja guru, pusat kegiatan guru dan sebagainya. Pertemuan-pertemuan tersebut dapat dilakukan oleh masing-masing kelompok kerja, atau gabungan yang terutama dimaksudkan untuk menemukan masalah, mencari alternatif penyelesaian, serta menerapkan alternatif masalah yang tepat.
F. Sifat-sifat supervisor
Sifat yang berhubungan dengan kepribadian
1. Memperhatikan perbuatan nyata dalam segala hal
2. Bertindak sesuai dengan waktu dan tempatnya dengan senang hati
3. Keterbukaan, tidak menyembunyikan sesuatu yang dirahasiakan
4. Tidak kehabisan inisiatif, penuh prakarsa
5. Tekun dan ulet dalam mengerjakan pekerjaan
6. Mempunyai daya tahan psikis yang tinggi dan tidak cepat putus asa.
Sifat yang berhubungan dengan profesi:
Sifat-sifat ini dikemukakan oleh edgar H Schein (1972: 8-9) sebagai berikut :
1. Seorang profesional harus bekerja full time di bidang profesinya dan sebagai sumber penghidupan. Secara implisit mengandung pengertian bahwa seorang profesional tidak boleh bekerja lebih banyak diluar dan menomer duakan tugasnya.
2. Seorang profesional memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja dalam bidangnya, yang merupakan dasar bagi pilihan jabatan tersebut, sehingga jabatan tersebut akan dikerjakan dengan sepenuh hati.
3. Memiliki suatu pengetahuan khusus dan keterampila yang di perolehnya dari pendidikan yang cukup lama.
4. Membuat keputusan-keputusan dalam tindakannya demi kepentingan klien,bukan harus bekerja tanpa pamrih.
5. Pelayanan atas dasar kebutuhan yang objektif dari klien, tidak boleh ada motif-motif lain yang tersembunyi didalamnya. Keduanya klien dan perugs profesional harus jujur dan terbuka, dan harus dapat menciptakan hubungan akrab demi kemajuan klien.
6. Seorang profesional harus berorientasi pada pelayanan terhadap klien. Yang ia pentingkan bagaimana ia dapat melayani guru dengan sebaik-baiknya demi kemajuan guru-guru itu sendiri. Ia adalah orang yang mengabdi pada tugasnya.
7. Seorang profesional mempunyai otonomi dalam bertindak mengenai apa yang baik untuk klien. Ia adalah orang yang lebih tahu tentang apa yang baik bagi klien dari pada klien itu sendiri.
8. Menjadi anggota organisasi profesi yang diseleksi melalui ukuran-ukuran tertentu, seperti standar pendidikan ata ukuran-ukuran lain yang sejenis, memiliki keahlian yang sama dan dalam wilayah tertentu.
9. Memiliki kemampuan yang spesifik
10. Seorang profesional tidak boleh mengiklankan untuk mendapatkan pesanan luas. Kliennya lah yang diharpkan untuk berinisiatif mencarinya.
G. Jenis-jenis supervisi
supervisi kelompok
supervisi kelompok muncul sebagai reaksi terhada kesalahan-kesalahan supervisi individual. Kelemahan supervisi individual ini terutama terletak pada kekurangsempurnaan dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh guru.
Supervisi klinis
Adheson & Gall menyatakan bahwa supervisi klins ialah proses membina guru untuk memperkecil juragan antara perilaku mengajar nyata dengan prilaku mengajr seharusnya atau yang ideal (Tim Dosen,1989). Sama halnya dengan mendiagnosis orang sakit, maka guru pun dapat didiagnosis dalam proses belajar mengajar, untuk menentukan aspek-aspek mana yang membuat guru itu tidak dapat mengajar dengan baik.

Mata Kuliah    : Pengembangan Pembelajaran PKN di SD

Dosen                : Dirgantara Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar