Sabtu, 23 Mei 2015

Model Pembelajran Integrated

A.   Pengertian Model Pembelajaran Integrated
Pembelajaran integrated (terpadu) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Pembelajaran model integrated (keterpaduan) adalah model pem­belajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty, 1991: 76).
Model integrated (terpadu) melihat kurikulum menggunakan kaleidoskop. Topik interdisiplin (antar mata pelajaran) ditata kembali diantara konsep yang sama/mirip dan munculnya pola dan rancangan. Melalui pendekatan antar matapelajaran, model integrated memadukan/mencampurkan empat mata pelajaran utama dengan menemukan persamaan ketrampilan, konsep, dan sikap pada keseluruhannya
Model pembelajaran integrated (terpadu) mempunyai ciri khusus yakni memadukan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda tetapi inti topiknya sama. Pada model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama kali guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai bidang studi.

Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk menyeleksi konsep-konsep, keterampilan-keterarnpilan, dan sikap-sikap yang akan dibelajarkan dalam satu semester tertentu untuk beberapa bidang studi, Langkah berikutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang mernpunyai keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal matematika seni dan bahasa, dan pelajaran sosial.

B.   Penggunaan Model Pembelajaran Integrated
Model  integrated  yaitu pembelajaran yang meintegrasikan beberapa tema yang serumpun  pada mata pelajaran.



 


                                                   


Gambar ilustrasi model terpadu ( integrated ) : pengorganisasian kurikulum yang menggunakan pendekatan interdisipliner, mencocokpadukan beberapa mata pelajaran berlandaskan pada konsep dan topic yang ada dan saling tumpang tindih diantara keempat mata pelajaran tersebut ( Fogarty, 1991 : 76 ).




Model pembelajaran integrated sangat tepat di terapkan di kelas tinggi (4, 5, dan Penerapan Model Pemebelajran Integrated
  1. Mengkaji kurikulum berbagai mata pelajaran yang dimungkinkan dapat memunculkan ide untuk pembelajaran terpadu
  2. Menentukan jenis mata pelajaran dan keterampilan yang akan dipadukan
  3. Memilih kajian materi, KD dan indicator
  4. Keterhubungan 4 displiner utama ditemukan: konsep, kecakapan(keterampilan), dan sikap.
Contoh  Model Pembelajran Integrated  kelas IV untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Matematika.
Tema : Diri Sendiri
-          KD Bahasa Indonesia
Menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penejlasan  cara membuat sesuatu (menulis)

-          KD IPA
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan    fungsinya.

-          KD IPS
Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten, kota, provinsi) dengan menggunakan skala

-          KD Matematika
Melakukan operasi perkalian dan pembagian

KD Gabungan yang dapat didiskusikan adalah : menulis petunjuk penggunaan alat peraga struktur kerangka tubuh manusia dan fungsinya, dan menemukan skala antara alat peraga dengan rata-rata tinggi badan siswa

 Model ini bisa digunakan untuk mengantisipasi atau mengakali apabila muatan kurikulum di sekolah terlalu banyak ( over load ), sedangkan waktu terbatas. Disamping itu, cocok pula digunakan pada level pendidikan yang menjadikan siswa sebagai focus dalam pembelajaran dan pertimbangan ( holistic ) dijadikan dasar teori dalam proses pertimbangan. Selain dari pada itu, sama halnya dengan model webbed, dalam pengembangannya sebaiknya dilakukan secara tim, mengingat tingkat kompleksitasnya.
Penentuan tema yang dijadikan focus, sama dengan pada model shared yaitu diambil dari konsep, prinsip atau skill yang ada dalam mata pelajaran bersangkutan. Berbeda dengan model tematik ( webbed ) yang mengambil tema dari luar matapelajaran yang diintegrasikan.
C.   Prinsip Dasar Model Pembelajaran Integrated
Menurut Ujang Sukandi, dkk (2001:109), pembelajaran terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada kaitannya dengan dunia siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat  pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi pelajaran.

Menurut Ujang Sukandi, dkk. secara umum prinsip-prinsip pembelajaran terpadu dengan diklasifikasikan menjadi :
a.         Prinsip penggalian tema
Prinsip penggalian merupakan prinsip utama (fokus) dalam pembelajaran terpadu. Tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan dengan menjadi target utama dalam pembelajaran. Dalam penggalian tema ini terdapat beberapa persyaratan, diataranya:
1.      Tema hendaknya tidak terlalu luas, dan mudah untuk dipadukan dengan banyak mata pelajaran.
2.      Tema harus bermakna dan tema tersebut harus memberikan bekal untuk belajar selanjutnya.
3.      Tema harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak.
4.      Tema yang berkembang harus mewadahi sebagian besar minat anak.
5.      Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
6.      Tema yang dipilih harus mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi).
7.       Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.



b.        Prinsip pengelolaan pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran akan optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses sebagai fasilitator dan moderator.  Menurut Prabowo [2000], bahwa guru dapat berlaku sebagai berikut:
1.      Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar.
2.          Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
3.       Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.

c.       Prinsip Evaluasi
Terdapat beberapa langkah-langkah positif dalam pelaksanaan evaluasi yang tedapat pada pembelajaran terpadu ini, diantaranya:
Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri (Self evaluation/ self assesment ) di samping bentuk evaluasi lainnya.

d.      Prinsip Reaksi
Dampak pengiring (Nurturant effect) yang penting bagi pelaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu guru di tuntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu kasatuan yang utuh dan bermakna. Dalam hal-hal yang seperti ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan kepermukaan







D.   Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran  Integrated
Tujuan
Manfaat
1.      Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna
2.      Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi
3.      Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan
4.      Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain
5.      Meningkatkan minat dalam belajar
6.      Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
1.      Banyak topik yang tertuang di setiap mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep dengan yang dipelajari siswa
2.      Pada pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran
3.      Pembelajaran terpadu melatih siswa untuk semakin banyak membuat hubungan inter dan antar mata pelajaran, sehingga siswa mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep-konsep
4.      Pembelajaran terpadu membantu siswa dapat memecahkan masalah dan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui keterampilan dalam situasi nyata
5.      Daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari siswa dapat ditingkatkan dengan jalan memberikan topik-topik dalam berbagai ragam situasi dan berbagai ragam kondisi
6.      Dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah terjadi bila situasi pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata.

E.   Langkah-langkah Model Pembelajaran Integrated
Adapun langkah dan tahapan dalam pembelajaran terpadu model integrated, yaitu:
1.      Langkah guru merancang program rencana pembelajaran dengan mengadakan penjajakan tema dengan cara curah pendapat (brain stroming).
2.      Tahap pelaksanaan melakukan kegiatan:
a.       Proses pengumpulan informasi
b.      Pengelolaan informasi dengan cara analisis komparasi dan sintesis
c.       Penyusunan laporan dapat dilakukan dengan cara verbal,gravisi, victorial, audio, gerak, dan model.
3.      Tahap kulmunasi dilakukan dengan:
a.       Penyajian laporan (tertulis, oral, unjuk kerja, produk)
b.      Penilaian meliputi proses dan produk dengan menggunakan prosedur formal dan informal dengan tekanan pada penilaian produk. Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi, yaitu dengan cara menggabungakan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih didalam beberapa bidang studi.

F.    Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Integrated

Ø  Kelebihan Model Integrated, yaitu:
1.      Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa, pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang.
2.      Model integrasi membangun pemahaman di seluruh mata pelajaran sehingga menambah pengetahuan.
3.      Memberi kemudahan kepada siswa dalam mempelajari materi yang berkaitan karena fokus terhadap isi pelajaran.
4.      Satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa menjadi kaya akan pengetahuan dari apa yang telah diajarkan guru melalui model integrated.
5.      Memotivasi siswa dalam belajar.

Ø  Kekurangan Model Integrated, yaitu:
1.      Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan keterampilan yang diperioritaskan.
2.      Penerapannya, yaitu sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh.
3.      Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun pelaksanaannya.
4.      Pengintegrasian kurikulurn dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.

G.  Karakteristik Model Pembelajaran Integrated
Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.      Pembelajaran terpusat pada anak
Pembelajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak, karena pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun secara kelompok. Siswa dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.

2.      Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan
Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk semacam jalinan antarskemata yang dimiliki oleh siswa, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Hal ini diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan perolehan belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.

3.       Belajar melalui proses pengalaman langsung
Pada pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa secara langsung pada konsep dan prinsip yang dipelajari dan memungkinkan siswa belajar dengan melakukan kegiatan secara langsung, sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya secara langsung dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai, sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya.

4.      Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata
            Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquiry (penemuan terbimbing) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan melihat keinginan, minat, dan kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus-menerus.

5.      Syarat dengan muatan keterkaitan
Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak, sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.









Kesimpulan
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang holistic dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya. Pembelajaran terpadu tipe integrated (keterpaduan) adalah tipe pem­belajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty, 1991: 76).
Model pembelajaran integrated (terpadu) mempunyai ciri khusus yakni memadukan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda tetapi inti topiknya sama. Pada model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama kali guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai bidang studi. Pembelajaran terpadu tipe integrated juga mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya.






Daftar Pustaka

 

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for learning, teaching, and assesing. a revision of Bloom’s taxonomy of education objectives. New York: Addison Wesley Longman.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher


Mata Kuliah   : Pembelajaran Pkn SD
Dosen             : Dirgantara Wicaksono

2 komentar:

  1. Jangan lupa kunjungi juga www.arformi.site, disana saya membahas hal-hal menarik tentang kesehatan, obat tradisional, obat herbal, dan hal lainnya.

    BalasHapus