1.
Penyampaian pelajaran menjadi lebih
baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media
menerima pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan
cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat
dikurangai sehingga informasi yang dapat disampaikan kepada siswa sebagai
landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut.
2.
Pembelajaran lebih menarik. Media
dapat diasosiasikan sebagai penarik pelatihan dan membuat siswa tetap terjaga
dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang
berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan
menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuannya menunjukkan bahwa
media memiliki aspek motivasi dan meningkatlkan minat.
3.
Pembelajaran menjadi lebih
interaktif dengan diterapkan teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang
diterima dalam hal partisipasi siswa, unpan balik dan penguatan.
4.
Lama waktu belajar diperlukan dapat
dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk
mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan
kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5.
Kualitas hasil belajar dapat
ditingkatkan apabila kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat
mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan,
dengan baik, spesifik, dan jelas.
6.
Pembelajaran dapat diberikan kapan
dan dimana, di inginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran
dirancang untuk penggunaan secara individu.
7.
Peran guru dapat berubah arah yag
lebih positif beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi
pelajaran dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses
belajar mengajar misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa.
Mata Kuliah : Pembelajaran Pkn SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar